Category: Esai
-
Yang Psikologis dan Yang Sosiologis dalam Film Ayat-Ayat Cinta 2
Oleh Mochamad Irfan Hidayatullah Setiap film memiliki titik krusial dalam keterhubungannya dengan penonton. Titik krusial ini juga yang kemudian bisa menjadikan film tertentu dimasukkan pada genre tertentu. Sudah pasti titik krusial itu pula yang digarap penulis skenario dan sutradara film untuk membangun identitas film yang sedang digarapnya. Namun, tidak jarang film yang tidak optimal dalam…
-
SENI MENULIS
SENI MENULIS Oleh M. Irfan Hidayatullah Menulis adalah sebuah kata yang tak asing. Menulis adalah proses bagi sebuah bentuk kreasi, yaitu tulisan. Menulis bahkan ada di belakang segala kreativitas saat ini. Menulis dengan demikian memiliki dua posisi; sebagai proses bagi produk mentah dan proses bagi produk jadi. Hal tersebut bergantung pada jenis produk apa yang…
-
Belajar kepada Para Pembelajar
Perjalanan subuh dari Bandung setelah pertandingan Argentina vs Kroasia membuatku begitu optimistis. Selain, tentu saja karena tim Argentina menang 3:0 atas lawannya, juga karena sekira pukul sembilan aku akan dipertemukan dengan puluhan remaja kreatif di Kota Bogor. Ya, perjalanan selama hampir tiga jam itu kutempuh dengan riang dan lesat. Kantuk yang seharusnya muncul dan mengganggu…
-
Lebaran Kali Ini
Lebaran kali ini alasan kami untuk tidak mudik bukan karena pandemi, tetapi karena renovasi rumah kami belum selesai. Ya, rumah yang biasanya bisa ditinggalkan dengan leluasa saat pulang kampung, kini meminta perhatian. Ia meminta jatah perawatan dan anggaran. Sudah bisa ditebak bahwa kami keluarga pas-pasan yang nekad melebarkan rumah. Dengan anggaran terbatas kami ingin menata…
-
Ketergesaan Menulis Puisi
Saat puisi terlepas dari makna, ia akan menempel pada dua hal; anggapan bahwa bahasa hanya alat dan prasangka bahwa keindahan adalah capaian tertinggi. Kedua hal tersebut akan selalu ada dan merasuk pada jiwa penyair bila ia menulis puisi atas desakan hasrat semata. Ya, hasrat untuk berindah-indah dan membayangkan akan adanya tanggapan wah dan decak kagum…
-
Yang Tersumpal Waktu Tersedak Makna
Napas tersenggal itu ia rasakan benarKematian dan kepahaman serentak menjalarPada degup satusatu jantung tersenggal menuju kelaria tetiba melihat lanskap yang menenggelamkan kabartentang esok, diri, dan harapan yang pudar (Pada dinding gawai kulukis mural untuk otakku yang begitu berkuasa dengan kalkulasi untung rugi dan presisi prediksi melalui survaisurvai suarasuara pendukungpendukung yang penuh loyalitas dan pembenaran sehingga….)…
-
Risalah Wabah #6: Sirine
Karena telah terbiasa mendengar sirine, dia takingat lagi kematian. Bahwa memang itu indeks orang yang sakit atau orang meninggal, iya, tapi saking seringnya ia merasa semua telah biasa saja. “Oh, ada lagi korban..” begitu yang tergumam. Dan, kini, di tengah malam saat bersiap tidur, ia mencoba membayangkan bahwa korban itu dirinya. Namun, sebagaimana pun upayanya…
-
Luluh sang Lelah
Dia tahu semua belum selesai, tapi dia juga paham semua harus dihentikan. Bukan waktu, tapi kelemahan tubuhnya, kefanaan energi. Ya, ia harus berhenti. Begitulah setiap hari. Tentu saja semua berhikmah. Takada yang sia sia pada semesta. Tentang tubuh dan lelah yang membujuknya juga sarat akan ajaran. Bahwa segala hal takmesti tercapai saat ini, di sini.…