Category: Puisi
-
Hind Rajab dan Hal Menakutkan yang Bernama Ketidakpedulian
#1 (Namanya Hind Rajab. Anak cantik yang terjebak dalam gempuran memori ganas.) “Sebentar lagi malam, aku takut sekali… tolong datang dan jemput aku…” ujarnya mengiris Namun, perlu hampir setengah bulan untuk memastikan suara dari panggilan darurat itu tertanggapi. Mari kita bayangkan bagaimana detikdetik selama dua belas hari itu ia lalui? suara desau angin malam yang…
-
Ingatan
INGATAN Daun yang melayang di atas kepalamu hanya bisa diingat oleh burung yang bertengger di atas dahan itu. Dan kau yang bangga dengan indra setiap saat dikelabui oleh sesuatu yang tak kau ketahui tak kau jangkau. Bahkan kau yang menggenggam buku sejarah dan ensiklopedi di teras rumah itu tak mampu menghindar dari daun yang sedetik…
-
Pagi Menjamu Hujan
Pagi menjamu hujanAnggrek dan mawarmawar itu berpestaTakada guguran daun mangga apalagi putikputik bebunganyaIni bulan Juni, katamu Hujan mencangkung di berandaTanpa masker ia lirih berbicaraNormal baru takberlaku bagi tuan rumah sepertikuSiapa yang sesungguhnya sedang bertamu? Pagi menjamu hujanMereka berbincang tentang kekacauan manusia dan kemanusiaan—yang selalu merasa digdaya dengan pengetahuannya—tentang Korona, tentang demokrasi, dan kerusuhan di AmerikaMereka…
-
Menjelang 00
Apa yang kaucari pada batas ngeri? Ada yang kauhirup pada getah nyeri Apa yang kaucuri pada kertas kosong itu? Ada yang kauharap pada tetes darah cinta ibu mati pada ruang lahir pada titik bintik jentik noktah yang membiak di hati dan otak gelisahmu (biarkan teriakan itu membakar api yang dikalungkan ban bekas dilehernya)…
-
Ngiang Riang Siang
Ngiang Riang Siang Jangan kau rapal keluhan Karena kau berada di pusarannya Kau silabe dari kekata yang dihamburkan kemacetan Kau partikel dari hembusan asap wacana knalpotknalpot peristiwa Jangan kau gumamkan gundahan Sebab kau larik dari ode sebuah kota Kau nada minor dari lagulagu yang diputar ulang di perempatan Kau salah satu not yang…
-
Merapal Katakata dari Buku Semesta
Merapal Katakata dari Buku Semesta Lembaranlembaran khilaf yang kaubaca menitipkan makna sesungguhnya Kausaja yang tergesa menuju bagian (seolah) kesadaran yang kalimatkalimatnya kautandai kauwarnai Detikdetik adalah huruf yang kaumamah menuju erti menuju makna menuju residu wacana Dan saat kau berdiri di dermaga jumawa yang tua dan rapuh, seolah kau melihat indah cakrwala tempat muncul dan…
-
Secangkir Doa Pagi
Ada yang menyeduh senyum Ada yang membuka jendela harap Ada yang menitip nyanyian pada beburung di dahan makrifat Oh, zikirzikir satir atas segala dosa yang kasat Ini aku sang fakir nansombong berlumur karat Duduk menghirup udara kesadaran tuk penuhi tabungtabung kesabaran Oh, Yang Segala Maha, celup jiwa ini dalam cangkir kebaikan. Ada yang menyeduh senyum…
-
-
INGATAN
Ingatan Daun yang melayang di atas kepalamu bisa diingat oleh burung di dahan itu Kau yang sedang menggenggam buku sejarah dan (merasa) paham tentang siapa dirimu sebentar lagi akan dihinggapi sesuatu tanpa bisa dihindari Daun yang melayang di atas kepalamu bisa diingat oleh ulat bulu yang menempel erat pada seratserat yang digerogotinya. Ia baru…
-
Dingin
Dingin Aku didekap cuaca yang membisikkan hoaxhoax politik tanpa ampun Aku disekap wacana yang menggidigkan nalar tanpa ampun Aku diserap angkara yang meracaukan dugaan dan prasangka tanpa ampun Aku dibekap mediamedia utama agar hanya percaya satu sumber suara tanpa ampun Aku tanpa ampun diseret gigil pada titik beku agar menemukan cahaya dan kehangatan Iman Bandung,…