Hind Rajab dan Hal Menakutkan yang Bernama Ketidakpedulian

#1

(Namanya Hind Rajab. Anak cantik yang terjebak dalam gempuran memori ganas.)

“Sebentar lagi malam, aku takut sekali… tolong datang dan jemput aku…” ujarnya mengiris 

Namun, perlu hampir setengah bulan untuk memastikan suara dari panggilan darurat itu tertanggapi. 

Mari kita bayangkan bagaimana detikdetik selama dua belas hari itu ia lalui? 

suara desau angin malam yang menampar-nampar kaca jendela mobilkah yang ia dengar?

suara teriakan keluarga yang ditembus pelurupeluru zionis yang rekamannya terus diulang-ulang memori?

suara dentuman bom yang dijatuhkan pesawat-pesawat hampir setiap hari

atau suara cekikikan anak-anak dunia yang sedang bermain game di gawai mereka sambil tertawa-tawa manja?

atau suara hening hati nurani kita yang tersibukkan kehidupan sehari-hari?

yang jelas teman akrab yang memeluknya adalah kemudian kesyahidan

mungkin juga selimut hangat yang melindunginya dari dingin adalah doadoa dari mereka yang peduli

akankah kekhawtirannya tersisa sekarang?

Tidak…

ia mungkin sedang bermain riang di tempat yang benderang dan menyejukkan bersama Addhura, Reem, dan 17 ribu anak Palestina lainnya.

#2

(Namanya Hind Rajab. Anak cantik yang terjebak dalam gempuran memori ganas.)

takada kata dari penungguan sekian lama kecuali doa dan hiburan dari-Nya

kini ia jadi cerita di media-media yang sama sekali tidak mengubah kekejaman penjahat perang di sana

tapi, Hind Rajab menari bersama zikir-zikir para malaikat menjadi simbol hilangnya kemanusiaan

kita mungkin takbisa membayangkan peliknya menunggu kematian dengan perlahan

kita mungkin telah berkeping-keping dalam kegilaan karena sehari-hari acapkali gelisah oleh hal yang kecil dan apapun yang dinamai kesehatan mental

anak-anak dan generasi muda kita yang didaulat mengubah bangsa di 2045 adalah residu dari takada visi digdaya negara

mengecam, mengecam, dan mengecam itu yang hanya bisa dilakukan

sementara dunia terancam perang dunia 3 senyampang keluhan-keluhan itu takada habisnya.

(Namanya Hind Rajab. Anak cantik yang terjebak dalam gempuran memori ganas.)

“Sebentar lagi malam, aku takut sekali… tolong datang dan jemput aku…” ujarnya mengiris 

Jika suara itu kita dengar, apa yang akan kita lakukan untuk menyelamatkannya? 

2024


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *